dari bulir-bulir langit yang jatuh ke bumi, berkatalah ia kepada dedaunan;
“wahai
daun-daun yang tersenyum bertunas meriap begitu anggun, saat inilah
takdir Tuhan terejawantahkan melalui musimku. Aku tahu kamu begitu
merindu, demikian aku. Maka bukalah lebar selapang rindumu. biarkan aku
menukik perlahan bertandang untuk melebur rindu itu, meretas rahasia,
meramu gigil, lalu mencipta ceria..”
0 komentar:
Posting Komentar