21 Februari 2012

Ajaran Hidup Bahagia (Filosofi Jawa)

Sugih tanpa banda, Digdaya tanpa aji,
Nglurug tanpa bala, Menang tanpa ngasorake,
Trimah miwah pasrah, suwung pamrih,
Tebih ajrih langgeng tan ono susah,
Tan ono bungah*)
Anteng manteng, sugeng Jeneng,
Durung menang yen durung wani kalah,
Durung tunggul yen durung wani asor,
Durung gede yen durung wani cilik.
 
Artinya:
Kaya tanpa harta, Sakti tanpa ajimat,
Menyerbu tanpa pasukan, Menang tanpa merendahkan,
Menerima dengan pasrah, Sepi dari rasa pamrih,
Jauh dari rasa takut, Selamanya tiada perasaan susah,
Tiada perasaan gembira*)
Tenang dalam menghadapi sesuatu,
Belum menang bila belum berani menghadapi kalah,
Belum unggul bila belum berani rendah,
Belum menjadi besar bila belum berani menjadi kecil. 

_____________________________________________________________
Ajaran hidup bahagia dari Raden Mas Panji Sosrokartono (1877-1952)
Saudara kandung RA Kartini

*) tak merasa susah berlebih saat kesusahan, tak merasa gembira berlebih saat sedang gembira (pandai menjaga keseimbangan perasaan) 
 
#dari berbagai sumber



20 Februari 2012

Lao Tzu


Lao Tzu (570-470 SM)

Lao Tzu (Tionghoa: 老子, pinyin: Lǎo Zǐ) merupakan ahli filsafat yang terpopuler dan juga merupakan pendiri Taoisme kini. Lao Tzu (570-470 SM), dilahirkan di Provinsi Ku(苦县), Chuguo (楚国), sekarang dikenali Provinsi Henan. Ia merupakan ketua pustakawan Chuguo pada zaman dinasti Zhou, di mana pada masa jabatannya, ia banyak mendapat manfaat dengan membaca kitab-kitab serta catatan-catatan historis, sehingga ia mencapai keluasan wawasan.

Pada waktu keruntuhan Dinasti Zhou, Lao Tzu meletakkan jabatan dan meninggalkan negerinya. Ketika ia tiba di Kastam Hangu (函谷关), Guan Yixi (关尹喜) memintanya meninggalkan filsafat dalam bentuk tulisan. Atas permintaan ini, ia menciptakan dua karya yang berjudul Tao dan Te sebelum meninggalkan Chuguo. Kedua kitab tersebut digabungkan dan diperkenalkan sebagai Tao Te Cing yang berisikan 5000 huruf Tionghua dalam 81 bab.



Kata kebajikan Lao Tzu yang dikenang :

Kebaikan dalam kata-kata menciptakan keyakinan, kebaikan dalam berpikir menciptakan kebesaran hati, kebaikan dalam tindakan menciptakan cinta. 

Keramah-tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramah-tamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramah-tamahan dalam memberi menciptakan kasih.  

Orang hebat mampu mengendalikan orang lain, tetapi lebih hebat lagi kalau dia mampu mengendalikan dirinya sendiri.
Jagalah pikiranmu, itu akan menentukan kata-katamu.
Jagalah kata-katamu, itu akan menentukan tindakanmu.
Jagalah tindakanmu, itu akan menentukan kebiasaanmu.
Jagalah kebiasaanmu, itu akan menentukan karaktermu.
Jagalah karaktermu, itu akan menentukan takdirmu.
...