28 Juli 2012

Kisah Uang Seribu Dan Seratus ribu



Uang Rp 1000 & Rp100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh BI. Ketika bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat.

4 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Kemudian di antara kedua uang tersebut terjadilah percakapan. Yang Rp 100.000 bertanya kepada Rp 1.000,

"Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan bau amis?"

Rp. 1.000 menjawab,

"Karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang2 bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis"

Lalu Rp.1000. Bertanya balik kpd Rp 100.000,

"Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?" Dijawabnya, "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik, dan beredarnya pun di restoran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet"

Lalu Rp 1000 bertanya lg,

"Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?"

Dijawablah, "Belum pernah"

Rp 1000 pun berkata lg,

"Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1.000, tetapi aku selalu mampir di rumah TUHAN dan di tangan anak-anakyatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada TUHAN. Aku tidak dipandang bukan sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat"

Akhirnya menangislah Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini. Jadi bukan seberapa besar penghasilan kita, tetapi seberapa bermanfaat penghasilannya dipakai untuk memuliakan TUHAN dan sebagai channel of blessing bagi orang yang tidak mampu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan!!

Semoga ini menjadi renungan untuk kita,

#dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar